Pena samudra online -Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona bersama jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) meninjau langsung lokasi terdampak bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah, Jumat (28/2/2025).

Peninjauan tersebut dilakukan pasca banjir akibat tingginya curah hujan yang terus mengguyur sebagian besar wilayah di Provinsi Lampung pada Kamis (27/2/2025) kemarin.

Akibatnya, terjadi sejumlah kerusakan infrastruktur, pemukiman warga, serta akses jalan di Kecamatan Gedong Tataan, Teluk Pandan, dan Negeri Katon.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Pesawaran, tinggi genangan air dibeberapa titik wilayah yang terdampak banjir bervariasi antara 30-100 sentimeter (Cm).

Titik wilayah yang terdampak banjir di Kecamatan Gedong Tataan, yaitu di Desa Bagelen air menggenangi Jalan Ahmad Yani sehingga sempat menyebabkan kemacetan panjang dan sebanyak 400 rumah terendam serta beberapa kolam ikan milik warga jebol.

Selain itu, banjir juga menerjang Desa Kutoarjo tepatnya dusun 1 sampai dusun 3, Desa Karang Anyar yakni dua unit sekolah, satu balai desa, dan 345 rumah terdampak.

Sementara itu, di Desa Gedong Tataan tercatat 26 rumah terdampak dan Desa Sukaraja sebanyak 21 rumah, tujuh kolam ikan, serta 2,5 hektare sawah terkena dampak banjir.

Kemudian di Desa Bogorejo juga mengalami abrasi di area pemakaman umum akibat luapan dari Sungai Way Sebatin serta satu kolam ikan yang rusak.

Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan Teluk Pandan menjadi tujuan awal peninjauan Bupati dan melihat kondisi tanah longsor yang menutup akses jalan, tepatnya di jalur wisata simpang Pantai Mutun.

Kemudian, peninjauan berlanjut ke sejumlah titik longsor di Desa Muncak dan meninjau aliran sungai yang mengalami pendangkalan sehingga menjadi penyebab banjir.

Bupati menjelaskan, curah hujan tinggi dan aliran air dari gunung yang terlalu deras, menyebabkan daya dukung tanah menurun, dan mengakibatkan longsor serta banjir di berbagai lokasi, termasuk Desa Hanura, Sukajaya Lempasing, Mutun, Gedongtataan dan Negeri Katon.

“Selain itu, pola hidup masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan di aliran sungai juga dapat menjadi penyebab terjadinya sedimentasi dan penyumbatan aliran air,” kata Bupati.

Dendi Ramadhona juga menyoroti pentingnya normalisasi sungai untuk mengatasi pendangkalan yang dapat memperparah banjir.

“Saya mengimbau juga kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan agar tidak terjadi penyumbatan aliran air,” ucapnya.

Bupati menambahkan, sebagai langkah awal penanganan pasca banjir, sejumlah alat berat telah diturunkan untuk membersihkan sisa longsoran tanah dan pohon tumbang, serta mengeruk sungai yang mengalami pendangkalan.

“Pemkab bersama dengan TNI-Polri, pihak Kecamatan, Desa dan Dinas PU-PR Pesawaran berupaya mempercepat penanganan pasca banjir. Bantuan dari Pemerintah Provinsi Lampung di bawah arahan Gubernur Rahmat Mirzani Djausal turut mendukung upaya ini dengan menurunkan alat berat untuk mempercepat proses normalisasi dan pembersihan wilayah terdampak,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Pesawaran Nanda Indira didampingi Asisten Pemerintahan Kesra dan Dinas terkait turut melakukan peninjauan di lokasi terdampak bencana.

“Saya turut menyampaikan bela sungkawa atas musibah ini. Masyarakat Kabupaten Pesawaran juga diimbau untuk tetap waspada mengingat kondisi cuaca ekstrem yang masih mungkin bisa terjadi, terutama di daerah-daerah rawan bencana,” ujar Nanda.

Nanda mengimbau apabila terjadi bencana yang membutuhkan penanganan mendesak masyarakat diminta untuk segera melapor melalui call center BPBD Kabupaten Pesawaran di nomor telepon atau melalui aplikasi WhatsApp (0811-716-552).

“Segera laporkan kepada Dinas terkait jika memang terjadi bencana yang membutuhkan penanganan mendesak.

Mudah-mudahan kita selalu diberikan kesehatan, dan dijauhkan dari segala musibah,” pungkas Nanda
[21/3 06.32] Haryono Qisam: Diketahui, Pemkab Pesawaran juga turut menyerahkan bantuan bahan pangan pokok dan paket sembako serta air minum mineral untuk masyarakat diwilayah terdampak bencana. (yani)